Jumat, 11 Maret 2016

Latar Belakang















Gugur Gunung
Diadaptasi dari istilah bahasa Jawa yang berarti gotong royong. Dalam hal ini pemilihan nama Gugur Gunung sebagai peringatan hari ulang tahun jurusan Sastra Nusantara, FIB, UGM ialah didasarkan pada tekad para mahasiswa dan civitas akademika untuk bersama-sama membangun bangsa melalui kekayaan budaya. Hanya dengan cara bersama-sama/gotong royong (Gugur Gunung) tujuan untuk membentuk kepribadian bangsa yang bangga akan budayanya dapat dicapai. Semakin bangga suatu bangsa pada budayanya maka semakin ia disegani oleh dunia.

“Ramalan”/ Jangka
 Sampai saat ini ramalan adalah suatu perkara yang dianggap tidak ilmiah dan tidak berdasar namun apa yang terjadi apabila ramalan tersebut telah dibukukan dan memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu semacam primbon ? Sampai di era modern ini, primbon masih tetap saja dijadikan  rujukan untuk menentukan tanggal pernikahan, pendirian rumah dan lain sebagainya. Adapun kehadiran ramalan yang merasuk di sekian banyak masyarakat Jawa ialah semata-mata menggunakan intelektualitas yang bernama ngelmu titen.

Karena pertimbangan itulah maka Gugur Gunung 6 kali ini mengambil tema ‘Ramalan’, sebagai wujud respon terhadap paradigma pro dan kontra masyarakat Jawa menyikapi tentang karya-karya sastra yang berisikan nubuat. Sekaligus sebagai bukti bahwa masyarakat Jawa bukan bangsa inlander melainkan masyarakat yang realistis dan peka terhadap setiap kejadian alam.